Tukang Ojek Ciptakan Motor Berbahan Bakar LPG
CURUP, BE- Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang baru-baru ini terjadi ditanggapi beragama oleh masyarakat. Ada yang melakukan protes dengan unjuk rasa namun ada juga yang mencari jalan alternatif lain pengganti bahan bakar. Salah satu yang mecari laternatif tersebut dilakukan oleh Supriadi (29), warga Talang Rimbo Curup Tengah, Rejang Lebong. Supriadi berhasil memodifikasi motornya sehingg bisa menggunakan LPG sebagai penggantin bahan bakar. \"Belajarnya dari internet, karena didaerah lain sudah ada yang buat,\" ungkap Supriadi yang merupakan lulusan DIII Teknik mesin Poltek Rafflesia Curup. Menurut Supriadi, upaya modifikasi yang ia lakukan adalah untuk menyikapi kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah. Karena menurut dia, kenaikan BBM sangat ia rasakan sebagai tukang ojek. \"Dengan belajar dari internet, terus kita coba, dan hasilnya motor saya bisa hidup,\" tambah Supriadi. Menurut Supriadi, dengan menggunakan bahan bakar LPG tersebut motor miliknya bisa melaju dengan kecepatan normal sekitar 40 KM/perjam. Namun kecepatan tersebut bisa ditambah dengan mengatur jumlah gas yang masuk kedalam karburator motor. Terkait dengan keiritan, Supriadi mengklaim jika satu tabung gas ukuran 3 Kg bisa seharga Rp 8 ribu menempuh jarak hingga 500 KM dengan kecepatan rata-rata 40 KM/perjam. Hal tersebut tentu berbeda dengan menggunakan BBM jenis bensin. Dimana menurut Supriadi uang sebesar Rp 18 ribu hanya bisa untuk membeli 2 liter bensin. Dengan 2 liter bensin tersebut maksimal bisa menempuh jarak 100 KM. \"Konsumsi gas yang saya lakukan bisa dengan melihat amper yang saya pasang, sehingga saya bisa menyimpulkan satu tabung ini bisa untuk 500 KM,\" jelas Supriadi. Terkait dengan biaya modifikasi yang ia lakukan, Supriadi menjelaskan, modal dirinya memodifikasi motor sehingga bisa menggunakan bahan bakar LPG hanya sekitar Rp 500 ribu. Dana tersebut sudah termasuk untuk membeli tabung gas 3 Kg. Namun menurut Supriadi, hasil modifikasi yang ia lakukan belum begitu sempurna karena keterbatasan dana. Salah satunya adalah kondisi tabung yang masih diletakkan diluar. Tentu saja hal tersebut masih menjadi kerawanan sendiri khususnya pencurian.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: